This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 25 April 2011

Kronologi Bobolnya dana Elnusa Versi Bank Mega


<a href='http://openx.detik.com/delivery/ck.php?n=a3db6179&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE' target='_blank'><img src='http://openx.detik.com/delivery/avw.php?zoneid=31&cb=INSERT_RANDOM_NUMBER_HERE&n=a3db6179' border='0' alt='' /></a>
Jakarta - Bank Mega bersikeras transaksi pencairan dana deposito sesuai prosedur yang diatur Bank Indonesia (BI), termasuk pada penempatan dana milik PT Elnusa Tbk (ELSA). Bank milik Chairul Tanjung itupun buka-bukaan soal transaksi pencairan deposito on call (DoC) Elnusa.

Direktur Utama MEGA, J.B. Kendarto mengatakan, ulai dari penempatan, perpindahan ke rekening giro atau deposito milik PT Discovery Indonesia, ataupun pada saat pencairan semua mendapat persetujuan Direktur Utama dan Direktur Keuangan ELSA.

Berikut kronologis peristiwa, versi Bank Mega, seperti dikutip detikFinance dalam rilis yang dipublikasikan, Senin (25/4/2011).

Sejak 7 September 2009, Bank Mega terima transfer dana dari Elnusa dari salah satu Bank X di Jakarta. Instruksi yang diterima perseroan, dana tersebut ditujukan sebagai penempatan jangka pendek atau DoC (Deposito on Call). Masing-masing berlaku tenor beragam satu hingga delapan hari.

Atas DoC, diterbitkanlah advise-advise deposito dari penempatan dana tersebut. Dengan demikian Bank Mega tidak pernah menerima penempatan dana dalam bentuk deposito berjangka. Sehingga tidak ada pembayaran bunga deposito secara bulanan.

Inilah gambaran DoC di KCP Jababeka:




Tgl Penempatan Tgl Pencairan Nilai
7 September 2009  16 September 2009  Rp 50 miliar
 29 September 2009  6 Oktober 2009  Rp 50 miliar
 19 November 2009  24 November 2009  Rp 40 miliar
 14 April 2010  15 April 2010  Rp 11 miliar
 16 Juli 2010  19 Juli 2010  Rp 10 miliar


Dari bukti transaksi berupa aplikasi penempatan DoC, pencairan, dan aplikasi transfer, telah sesuai dengan prosedur operasional yang berlaku. Dokumen ini berasalah dari pihak nasabah (Elnusa) yang ditandatangai Direktur Keuangan dan Direktur Utama ELSA. Dokumen kemudian diserahkan melalui oknum Bank Mega yang memfasilitasi transaksi, yakni Kepala Cabang Jababeka, sehingga transaksi dapat dijalankan oleh petugas atas persetujuan Kacab.

Dana yang digunakan dalam pembukaan DoC a/n PT Elnusa berasal dari rekening giro Elnusa di Bank X, dengan total Rp 111 miliar dan dari rekening giro lain milik Elnusa di Bank Mega cabang Menara Bataviasenilai Rp 50 miliar.

Selanjutnya, pencairan DoC Elnusa masuk ke rekening giro Mega Bisnis a/n Elnusa di cabang Jababeka, dan di-overbooking ke dua rekening giro Mega Bisnis a/n PT Discovery di cabang yang sama. Baru kemudian ditransfer ke rekening giro lain a/n PT Discovery di bank X dan Y.

Selain itu, berdasarkan aliran dana ini PT Discovery melakukan penempatan DoC pada 16 September dan 6 Oktober 2009, masing-masing Rp 5 miliar. Kemudian dicairkan sebelum jatuh tempo (break) untuk masuk rekening giro Mega Bisnis dan ditransfer ke rekening giro miliknya di bank Y.

Pada 8 Maret 2010, terjadi transaksi pengiriman uang melalui bilyet giro a/n PT Discovery di cabang Jababeka, yang ditujukan untuk rekening giro a/n Elnusa di bank X. Nilainya sebesar Rp 50.214.794.521. Dimana pada keterangan transaksi di aplikasi transfer tertulis "Pengembalian Hasil Investasi."

"Dari hasil transaksi tersebut, diindikasikan bahwa pihak Elnusa mengetahui dana tersebut digunakan untuk transaksi investasi di luar Bank Mega dan telah terjadi pengembalian dana ke rekening milik Elnusa, sehingga dana Elnusa yang belum kembali sebesar Rp 111 miliar. Keseluruhan perputaran keuangan Elnusa diketahui oleh SN, selaku Dirkeu Elnusa," terang Kendarto.

Seperti diketahui, pada Juni 2010 telah terjadi pergantian direksi di Elnusa. Eteng A. Salam digantikan oleh Suharyanto, dan disahkan oleh RUPS pada 21 Juni 2010.

Berikut perbandingan dengan kronologi yang dibeberkan manajemen Elnusa pada Minggu (24/4/2011) kemarin, seperti disampaikan Dirutnya, Suharyanto:

Perseroan, sebagai mana lazimnya perusahaan lain menempatkan dana cadangan mereka dalam berbagai bentuk, salah satunya deposito berjangka di Bank Mega. Elnusa menaruh dana Rp 161 miliar di bank milik Chairul Tanjung itu mulai 7 September 2009, di kantor cabang Jababeka-Cikarang. Total deposito terbagi menjadi lima bilyet, dengan jangka waktu beragam satu hingga tiga bulan.

"Seluruh dana telah ditransfer Elnusa dan diterima baik oleh Bank Mega," jelas Manajemen ELSA dalam keterangan tertulisnya.

Dokumen penempatan deposito telah ditandatangani oleh pejabat Elnusa yang berwenang, serta Kepala Cabang Bank Mega Jababeka-Cikarang. Pada periode tersebut hingga saat ini perseroan melakukan perpanjangan penempatan, pada saat jauh tempo dari masing-masing bilyet. Bank Mega juga terus membayar bunga deposito setiap bulannya.

Terhitung sejak 5 Maret 2010, total deposito Elsa menjadi Rp 111 miliar karena ada pencairan Rp 50 miliar secara resmi atas perintah manajemen perseroan.

Masalah mulai muncul saat Selasa (19/4/2011), kepolisian bertandang ke kantor Elnusa dan menanyakan perihal penempatan dana deposito di Bank Mega. Manajemen Elsa mengakui ada penempatan dana perseroan di Bank Mega. Pada hari itu juga, secara bersama-sama, manajemen Elnusa dan polisi melakukan mengecekan ke kantor cabang Bank Mega Jababeka Cikarang. Namun hasilnya, dari keterangan lisan Kacab Bank Mega, deposito perseroan telah dicairkan.

Saat ditanyakan lebih lanjut, Kacab Bank Mega Jababeka menyampaikan dokumen pencairan yang telah dibubuhi tanda tangan Direktur Utama dan Direktur Keuangan.

Menurut manajemen Elnusa tanda tangan direktur utama Elnusa telah dipalsukan. Hal itu menjadi semakin  aneh, karena faktanya yang menandatangani pencairan deposito adalah Dirut yang sudah tak lagi menjabat yaitu Eteng A. Salam.

"Empat bilyet pada saat penempatan masih memakai tandatangan Pak Eteng, tapi bilyet kelima Rp 10 miliar, sudah tandatangan saya. Dan itupun sudah dicairkan pakai tanda tangan Pak Eteng. Untuk itu kami minta pertanggungjawaban Bank Mega," jelas Suharyanto.

Pihak Elnusa sendiri mengaku sudah memecat Direktur Keuangannya, Santun Nainggolan yang diduga terlibat pencairan ilegal dana Elnusa itu. Manajemen Elnusa juga memastikan bahwa hilangnya dana deposito Rp 111 miliar tidak mempengaruhi kinerja perseroan. Penempatan deposito ini sedianya merupakan dana operasional cadangan untuk tiga bulan ke depan.


(wep/qom)

Rabu, 20 April 2011

Tipe-tipe rekan kerja dan cara menghadapinya


KOMPAS.com — Suka atau tidak, Anda harus bertemu dengan rekan sekantor, bahkan mungkin kerja Anda pun bersinggungan dengan mereka. Berikut adalah beberapa tipe umum rekan kerja dan cara menghadapinya:

Si Antik

Sekian puluh tahun bekerja di perusahaan membuat orang ini cukup tahu banyak tentang sejarah perusahaan. Perubahan dalam sistem perusahaan bisa membuatnya ketakutan dan siap pasang wajah garang. Cara menghadapi tipe rekan kerja seperti ini harus ekstra sabar dan penuh hormat. "Ingat dalam kepala Anda, si tipe antik ini adalah orang yang sudah berhasil melewati masa-masa sulit perusahaan, PHK, dan lainnya. Bisa dikatakan, ia sudah tahu seluk-beluk perusahaan, apa pun posisinya," jelas Elizabeth Freedman, pengarang "Work 101: Learning the Ropes of the Workplace Without Hanging Yourself" dan "The MBA Student's Job-Seeking Bible."

Tipe Antik semacam ini umumnya senang mengomel dan menggerutu. Bisa jadi karena ia bosan, tetapi masih takut akan perubahan sistem atau teknologi yang dibawa oleh anak-anak baru yang masih muda. Ia mungkin akan sulit menerima dan mencerna perubahan-perubahan itu. Supaya tidak menyakiti perasaannya dan bisa merebut hatinya, cobalah dekati ia perlahan dan ajarkan perlahan tanpa membuatnya merasa bodoh atau merendahkan pengetahuannya. Kerendahan hati dan rasa hormat untuk mengajari dia akan membuatnya merasa dihargai.

Si Bintang Sinetron
Mobilnya mogok sebelum presentasi besar, dan ia yakin istrinya sedang berselingkuh, ia tak suka dengan pacar baru anaknya, dan ia merasa tetangganya memata-matainya.

Meski terdengar konyol, tetapi menurut Kathi Elster, pengarang "Working With You Is Killing Me," tipe-tipe dramatis semacam ini bisa bikin frustasi. Tipe semacam ini hanya ingin diperhatikan, dan tiap kali diberikan saran, mereka tidak mendengar atau menjalankan. Mereka cuma ingin diperhatikan dengan drama hidupnya. Untuk menghadapi hal-hal semacam ini disarankan mengarahkan pembicaraan dengan kalimat diplomatis, seperti, "Aku  yakin kamu punya teman-teman dekat yang lebih mengerti hal-hal semacam ini, aku kurang paham soal semacam ini," lalu gantilah topik pembicaraan.

Tipe Pendiam
Tipe seperti ini lebih senang makan siang di mejanya, pergi dan pulang tanpa salam. Umumnya tipe ini rajin ikut rapat, tetapi Anda tak pernah ingat dia bicara apa pun di rapat itu. Menurut pengamatan Elster, tipe ini adalah pekerja yang bagus. Mereka selalu mengerjakan tugas yang diminta, tetapi mereka sulit maju karena sulit sekali menyuarakan isi kepalanya. Untuk bisa akur dengan tipe seperti ini, cobalah untuk lebih dekat dan jadi orang yang pengertian. Pujian tulus, khususnya di depan orang lain, akan membantunya membuka diri kepada Anda karena ia tahu Anda bukan musuhnya.

Tipe Korban
Sering mengeluh selalu mendapat klien yang sulit, ada yang mencuri pulpennya, dan sebagainya. Setiap keputusan yang berhubungan dengannya selalu dianggap sebagai hal yang membuat hidupnya sengsara.

Tipe Korban selalu merasa setiap orang punya niat jahat padanya. Untuk berhadapan dengan orang semacam ini, biarkan ia mengeluarkan isi pikirannya, tak perlu terlalu mengambil pusing isi pembicaraannya, lalu langsung ganti subyek obrolan.

Tipe Pemarah dan Tidak Puas
Tipe ini tidak bisa terima segala sesuatu yang tidak memuaskan hatinya. Jadwal rapat yang mundur sejam saja sudah siap membuatnya meledak. Ia akan memasang tampang mencibir ketika diminta memperbaiki laporannya. Ia tipe yang berani mengungkap dan membiarkan semua orang mendengar isi pikirannya jika ada yang tak sesuai keinginannya, dan biasanya suaranya cukup lantang untuk didengar semua orang. Tetapi tipe seperti ini cenderung punya taktik pasif-agresif. Ia pun tak segan-segan mengungkit kesalahan seseorang terhadapnya di depan orang lain. Intinya, jangan sampai menyinggung dirinya.

Yang bisa dilakukan untuk berhadapan dengan orang ini adalah kesabaran ekstra untuk menelan harga diri dan menciptakan situasi aman dan nyaman baginya, supaya ia tahu, Anda tidak bermaksud buruk padanya. Ketika ia merasa dihormati dan bisa percaya pada Anda, emosi negatifnya akan mulai mengendur, mudah-mudahan ia pun akan bisa mendengarkan. Jika Anda mau mendengarkannya, ia pun akan mau mendengarkan isi pikiran Anda.

Tipe Direktur Sosial

Tipe ini sangat suka mengatur acara tukar kado, dan memastikan setiap orang mengetahui tanggal piknik kantor. Bergantung dengan mood Anda, energi yang ia berikan akan sangat berkharisma dan penuh rasa syukur. Nikmati keuntungan bekerja dengan tipe rekan kerja semacam ini. Anda tak perlu merasa takut melewatkan tanggal-tanggal penting kantor. Tipe ini paling suka menyelenggarakan acara-acara kantor. Jika jadwal Anda penuh dan isi kantong makin menipis, sebaiknya tolak ajakannya untuk patungan dengan perlahan dan sopan. Jangan lupa pula untuk mengingat ulang tahunnya supaya ia merasa dihargai dan dicintai, karena jelas ia sangat menghargai hari-hari raya.


Sumber: careerbuilder

Bullying Bisa Terjadi Juga Di Kantor


KOMPAS.com - "Bullying" di tempat kerja bisa terjadi lewat tindakan-tindakan kecil dan terlihat tak berbahaya, bahkan orang yang menjadi korban tak merasakannya. Contoh, komentar pasif-agresif dari teman, atau pandangan merendahkan dari atasan bisa jadi salah satu tanda-tandanya. Tanda-tandanya bisa pula sangat jelas, seperti, dihilangkan dari daftar undangan rapat, atau kata-kata makian dari si bos kepada Anda di depan rekan kerja lain, atau Anda didiamkan sementara si bos bicara akrab dengan rekan kerja Anda. Sebuah riset di Perancis mengungkapkan, bullying di kantor bisa berdampak pada kesehatan si korban.

Studi yang dilangsungkan oleh Inserm, French National Institute for Health and Medical Research menemukan bahwa 1 dari 10 pekerja mengalami "sikap tak bersahabat" di lingkungan kerja setidaknya 1 kali dalam seminggu. Mereka yang menjadi korban bullying seringkali mengalami masalah tidur.

Sebuah studi yang dilangsungkan oleh Workplace Bullying Institute (WBI) dan Zogby International menemukan bahwa 37 persen penduduk Amerika merasa menjadi korban bullying di kantor di satu titik dalam hidupnya.

WBI menyebutnya sebagai sebuah "epidemi sunyi", dengan sekitar 12 persen orang menyaksikan orang lain diperlakukan tidak adil oleh rekan kantornya. Para pekerja merasa enggan untuk melaporkan tindakan semacam ini, menurut sturi tersebut, karena sebagian besar dari pelakukanya adalah bos, dan para pegawai merasa perusahaan pasti akan mengabaikan permasalahannya.

Karena merasa terpojok dan tidak mendapatkan jawaban, para pegawai pun mulai menyimpan rasa sakit dalam dadanya dan menelan sendiri apa yang mereka rasa. Para peneliti di Perancis mengatakan, hal ini bisa berdampak pada kesehatan fisik, seperti masalah tidur, yang akan menghasilkan rasa lelah di waktu kerja, dan menjadi akar masalah begitu banyak masalah kesehatan.

Merasa menjadi korban bullying di kantor? Cek tanda-tanda berikut ini:
* Anda merasa ingin muntah setiap kali menyadari Anda harus ke kantor, entah itu malam sebelumnya atau saat akan berangkat ke kantor.
* Keluarga atau sahabat terdekat seringkali menegur Anda terlalu terobsesi dengan pekerjaan saat sedang di rumah.
* Saat Anda mengecek kesehatan, berulang kali dokter mengingatkan masalah tekanan darah Anda yang tinggi dan masalah kesehatan lain, bahkan sudah menyarankan untuk mengganti pekerjaan.
* Anda merasa malu untuk bercerita kepada pasangan bahwa ada orang di kantor yang mulai mengkontrol Anda.
* Semua waktu liburan Anda berfokus pada "istirahat dari tekanan mental" di kantor.
* Waktu libur atau cuti Anda dihabiskan dengan hal yang percuma, tak terasa menyenangkan, malah melelahkan, gairah Anda untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan tiba-tiba raib. Hidup Anda terasa hampa.
* Kegiatan favorit yang dulu terasa menyenangkan kini tak lagi menggugah rasa bahagia Anda.
* Anda mulai percaya bahwa Andalah penyebab kekejaman orang-orang yang ada di kantor.
* Anda mulai mencoba mengerjakan tugas-tugas yang terlihat sangat mustahil dan kadang di luar tanggung jawab Anda, bahkan tanpa pelatihan atau waktu untuk membekali diri sebelum melakukan tugas itu, namun, tetap saja, hal-hal luar biasa itu, tak pernah cukup baik di mata bos Anda.
* Rapat dadakan yang digelar bos Anda tak berujung pada hasil yang konkret, malah lebih banyak mempermalukan Anda.
* Semua tindakan kasar dan menyakitkan hati Anda yang dilakukan oleh atasan sebenarnya tidak ada hubungannya dengan pekerjaan, dan tidak memberi solusi yang berkenaan dengan kemajuan bisnis.
* Teman-teman secara perlahan menjauhi Anda, karena suruhan atasan, atau karena mereka merasa kasihan kepada Anda, atau lebih parah, takut menjadi seperti Anda.
* Anda terus menerus merasa khawatir dan tidak tenak, merasa sedang menunggu sesuatu yang buruk.
* Tak peduli apa yang Anda lakukan, Anda tak pernah bisa dibiarkan bekerja sendiri tanpa campur tangan dari penyiksa Anda.
* Semua orang merasa memiliki hak untuk berteriak atau bernada kencang kepada Anda, tetapi Anda akan dihukum jika berani membuka mulut.
* Beberapa "teman" di departemen sumber daya manusia mengatakan apa yang Anda terima itu bukan masalah pelecehan, dan Anda sebaiknya "menyelesaikan secara musyawarah" dengan orang yang Anda tuduh sebagai "penyiksa".
* Anda pernah dicap tidak kompeten melakukan pekerjaan Anda, meski Anda tahu orang yang mengatakan hal itu sama sekali tidak tahu bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan Anda itu sama baik dengan hasil Anda.
* Semua orang di kantor setuju bahwa orang yang mem-bully Anda itu memang orang yang sulit diajak bekerjasama, bahkan menyebalkan, tetapi tak ada yang bisa mereka lakukan untuk membantu Anda, bahkan, tak heran jika mereka lalu memutar badan mereka ketika Anda minta bantuan untuk mendukung Anda.
* Permintaan Anda untuk pindah divisi, secara misterius ditolak.

Melawannya?
1. Identifikasikan sikapnya. Karena kebanyakan perilaku bullying tidak ilegal, tingkahnya pun tak secara tradisional dilegitimasi. Dengan mengutarakan masalahnya, Anda makin menyadari keadaan yang sedang terjadi.

2. Ambil waktu untuk lindungi diri. WBI merekomendasikan untuk membicarakan masalah Anda kepada ahli kesehatan mental profesional, juga kepada dokter umum. Sebagai tambahan, mereka menyarankan untuk membicarakan masalah hukum tentang apa yang Anda rasakan di kantor. Kalau perlu, cari pekerjaan dengan posisi yang lebih baik.

3. Tunjukkan kepada si penekan Anda, tindakannya tidak benar. Saat bicara dengan atasan Anda, berikan kesempatan untuknya agar bisa melihat situasi. Bicarakan garis besarnya, jangan terbawa emosi. Jangan merasa malu juga. Tak ada yang minta untuk menjadi korban bullying.



Sumber: Oprah

Pentingnya Menyukseskan Bawahan


KOMPAS.com - Seorang direktur SDM mengaku stres tiap kali ada karyawan senior yang resign atau pensiun. “Kami harus mulai dari awal lagi, mencari karyawan baru yang sudah mumpuni. Hanya sedikit sekali karyawan dari dalam yang siap mengisi posisi senior yang vacant. Sadar begitu besarnya kesenjangan kompetensi antara karyawan junior dengan yang senior benar-benar membuat kami frustrasi”.
Ini kenyataan yang bisa kita temui di banyak sekali perusahaan. Sebetulnya, bukan hanya pihak HR dan manajemen yang frustrasi dengan situasi ini. Karyawan yang melihat dirinya tidak diberi kesempatan untuk “naik”, merasa potensi dan kompetensinya di tempat kerja tidak meningkat dan tidak merasa kontribusinya diperhitungkan tentu juga menjadi loyo, frustrasi, dan tidak happy. Ini tentu kondisi “lose-lose” untuk kedua belah pihak.

Semua organisasi pasti setuju bahwa lingkungan pembelajaran sangat penting bagi kemajuan tim dan organisasi. Banyak pimpinan perusahaan yang sudah sangat mengerti bahwa hanya melalui pengembangan manusia-lah perusahaan bisa berkembang. Kita lihat juga bahwa manajemen talenta dan capacity building sudah menjadi fokus perusahaan-perusahaan besar. Bahkan, semakin banyak perusahaan yang tidak segan-segan melakukan investasi dalam sistem online untuk mengontrol proses pengembangan karyawan melalui atasan-atasannya. Di sisi lain, kita kerap melihat bahwa slogan dan program yang dikumandangkan di perusahaan mengenai lingkungan pembelajaran dalam organisasi seringkali sebatas campaign, namun dan tidak sampai berbuah hasil yang nyata.

Ada manajer yang mengatakan: ”Saya sudah sering memberi umpan balik pada anak buah. Tetapi, sukses atau tidaknya individu kan ada di tangannya sendiri?” Manajer lain berkata: ”Kadang kita beruntung mendapat bawahan yang potensi belajarnya bagus, ambisius, mau belajar, rajin bertanya, bahkan tidak segan-segan kuliah di malam hari. Kalau kita mendapatkan bawahan dengan kualitas sebaliknya, daripada membuang waktu, bukankah kita lebih baik mencari karyawan dengan potensi yang lebih baik?“
Bila atasan masih memilih-milih karyawan mana yang akan di-coach dan dibimbing, risikonya bukan hanya akan terjadi kekosongan SDM kompeten di masa depan, tapi juga akan membuat individu yang tidak “disentuh” merasa tersingkir. Bila karyawan tidak dibimbing, tidak ditegur, tidak ditantang untuk berkinerja lebih baik, sudah pasti mereka tidak akan happy, meskipun setiap bulan tetap menerima gaji. Hal inilah yang menjadi latar belakang mutlaknya proses mentoring dan coaching dilakukan para atasan terhadap semua bawahannya.

Memperjelas sasaran
Banyak atasan menghindar untuk memberi umpan balik karena tidak tega, dan takut kritik dan koreksi yang diberikannya akan merusak hubungan yang sudah susah-susah terjalin selama ini. Seorang teman yang dianggap bawahannya pembimbing yang baik, mengatakan bahwa ia semata menggunakan sasaran tugas sebagai landasan dalam membimbing anak buahnya. “Bila bawahan tidak tahu persis apa yang diharapkan oleh kita sebagai atasan dan perusahaan, maka diskusi mengenai pengembangan karier akan bertele-tele dan tidak jelas sasarannya”.

Banyak karyawan terbiasa menjalankan tugas dan tanggung jawab rutinnya, namun tidak sempat memperjelas kontribusi tugasnya. Bisa jadi ini karena ukuran perusahaan yang terlalu besar, atau karena pimpinan perusahaan dan atasan juga tidak memperjelas sasarannya, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Padahal, dengan tidak jelasnya sasaran ini, perjalanan karier ibarat sebuah upaya yang belum berkoridor. Dengan adanya kejelasan sasaran tugas dan kesamaan persepsi dengan bawahan, sebagai atasan kita bisa lebih mudah dan lebih tega mengatakan salah atau benarnya tindakan anak buah kita.
Hal inilah yang tidak boleh kita lupakan dalam situasi pengembangan bawahan. Linda Hill, seorang profesor di Harvard Business School, menyatakan bahwa seni mengembangkan bawahan adalah tetap mengontrol semua tugas yang ada di bawah tanggung jawab kita, sambil memberi ruang kepada bawahan untuk merasakan kesuksesan pribadinya.

Berguru secara aktif
Kegiatan pengembangan karyawan yang secara rasional bertujuan positif, dalam kenyataannya sering dipandang menegangkan, bahkan dirasa negatif oleh banyak pihak. Atasan sering tidak tahu mau mulai dari mana. Sementara itu, bawahan sering melihat situasi coaching sebagai situasi tatap muka yang menghakimi.
Di dunia yang sudah sangat dinamis dan mengglobal begini, persepsi mengenai kegiatan bimbingan ini memang perlu diubah. Kegiatan bimbingan seharusnya tidak lagi menjadi kegiatan one on one yang menegangkan. Bila kita meyakini esensi positifnya, sebetulnya proses coaching sangat bisa dilakukan dengan situasi yang bersahabat, bahkan bentuknya lebih berupa diskusi dua arah yang seru dan membangun. Jeanne Meister, seorang konsultan yang menekuni kerja masa depan mengatakan: ” In today's world, mentoring is more like Twitter and less like having a psychotherapy session."

Perusahaan kelas dunia, seperti Uniqlo Jepang, bersikeras untuk mempersiapkan para management trainee menjadi the future business owners. Bisa kita bayangkan betapa besarnya kesenjangan kompetensi antara seorang fresh graduate dan seorang yang menduduki jajaran tertinggi sebuah perusahaan. Hal ini tidak mungkin terjadi bila hubungan atasan dan bawahan tidak berbentuk hubungan coach-coachee atau mentor-mentee. Si coachee atau mentee memang perlu aktif belajar. Dialah yang perlu mempunyai sikap berguru pada setiap orang yang dikagumi kompetensinya. Hubungan pun bentuknya sudah tidak lagi kaku dan tidak selalu berbentuk hubungan “senior membimbing junior”.
Di banyak perusahaan, kita sudah sering mendengar “reversed mentoring", di mana para manajer senior perlu di-coach oleh kalangan millenial, usia 20-30 tahun, mengenai media elektronik dan pemanfaatan web. Hambatan waktu, kekakuan suasana tatap muka, sudah harus menjadi hal yang tidak perlu dikhawatirkan lagi. Sementara kemauan untuk "menjadikan" bawahan perlu dianggap memegang porsi yang besar dalam kepemimpinan kita.
(Eileen Rachman/Sylvina Savitri, EXPERD Consultant)


Sumber: Kompas Cetak

Kerjaan Di Tambah, mmhh...


KOMPAS.com - Ditimbuni pekerjaan memang bikin stres. Apalagi tenggat waktunya ajaib pula. Hari ini tugas datang, deadline-nya kemarin. Segera buat strategi kerja yang efisien agar hidup lebih nyaman.
Serap informasi sebanyak mungkin
Saat pertama kali diberi tugas, pasti ada arahan dari atasan, serap semua informasi sebanyak mungkin. Ada juga nih tipe bos yang menganggap bawahannya sudah pintar, jadi tidak memberi penjelasan. Dalam situasi ini, kita harus aktif bertanya. Informasi ini penting agar kita paham pada tugas yang diberikan. Semakin sering bertanya atau berdiskusi, maka akan terbentuk kesamaan persepsi antara bos dan kita, otomatis mengurangi kesalahan kerja.
Buat skala prioritas
Setelah dapat informasi lengkap, saatnya kita memilah pekerjaan dan membuat prioritas. Pekerjaan yang tenggat waktunya paling dekat, dikerjakan duluan. Kalau perlu bikin time schedule untuk memudahkan kita mengecek apa yang harus dilakukan, mana yang sudah dilakukan, dan mana yang belum. Kerjakan satu per satu dan konsentrasi pada yang satu itu. Ingat saja pepatah, seribu langkah dimulai dari satu langkah.
Buat target
Time schedule itu juga termasuk target penyelesaian pekerjaan. Bisa jadi, ada pekerjaan yang tenggat waktunya paling dekat, ternyata dapat kita selesaikan lebih cepat. Sehingga mempercepat penyelesaian pekerjaan berikutnya.
Disiplin waktu
Kata kunci ini penting untuk membuat perhatian kita fokus pada penyelesaian tugas. Dalam hal waktu kerja, misalnya, mulailah kerja dari pagi, dan kalau perlu sampai malam. Anggap saja ini situasi darurat yang membutuhkan semua enerji kita.
Buang sikap perfeksionis
Dalam situasi darurat seperti ini, jangan terobsesi menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin. Bukan berarti menurunkan standar kerja, tapi hindari berkutat pada satu hal, sementara banyak hal lain yang menunggu perlu diselesaikan.
Jangan segan minta bantuan
Bila ada pekerjaan yang sulit dan membutuhkan keahlian rekan kerja, jangan segan untuk meminta bantuannya. Paling tidak mengajaknya berdiskusi tentang kesulitan yang kita hadapi, siapa tahu dia juga mau membantu turun tangan. Paling tidak, kita sudah meminta bantuan. Kalau ditolak, anggap saja itu bagian dari risiko.
Sediakan waktu untuk istirahat
Meski diburu pekerjaan, tetap sediakan waktu untuk istirahat. Paling tidak Anda butuh makan, minum, dan meregangkan tubuh. Saat istirahat, selain tubuh lebih segar, pikiran juga jadi rileks. Asal batasi waktu saja, jangan sampai kebablasan istirahat berjam-jam. Hindari mencari makan di lokasi yang jauh dari tempat kerja. Kalau macet waktu Anda terbuang percuma di perjalanan.
Stop bergosipNgegosip memang seru. Namun di saat genting pekerjaan menumpuk, ya tahan dulu keinginan untuk mengobrol yang tak jelas dengan rekan kerja atau teman lain. Simpan keinginan untuk chat atau bertelepon hal-hal di luar pekerjaan, atau membuka situs yang tidak perlu.
Musik membantu konsentrasi
Bila suka musik, siapkan earphone dan dengarkan musik. Musik membantu konsentrasi tetap fokus pada pekerjaan karena menutup akses pendengaran dari pembicaraan di sekeliling.
Motivasi dengan liburan
Untuk lebih memotivasi, pikiran saja, begitu selesai mengerjakan semua pekerjaan ini, Anda akan berlibur dan bersenang-senang. Pasang foto tempat yang ingin dituju di atas meja kerja. Begitu merasa lelah, pandangi foto itu. Dijamin deh, Anda akan lebih semangat mengerjakan semua tugas.
(CHIC/Erika Paula)

Senin, 04 April 2011

Peluang Usaha Gula Kapas


Peluang Usaha Gula Kapas (Gulali)
Gula kapas atau gulali (cotton candy) adalah salah satu makanan favorit anak-anak yang terbuat dari gula dengan bentuk menyerupai kapas. Karena itulah makanan ini disebut gula kapas (cotton) candy.
Peluang usaha gula kapas ini cocok dijalankan di tempat-tempat hiburan, pasar mingguan, bazar, mall, tempat rekreasi, dll. Selain disukai anak-anak, makanan ini juga disukai remaja.
Cara Membuat Gula Kapas
1. Sediakan bahan dasar gula kapas, yaitu gula. Jika Anda ingin menambah pewarna, bisa ditambahkan untuk menarik calon konsumen
2. Masukkan gula ke mesin gula kapas (cotton candy machine). Tunggu beberapa detik dan ambil gula kapas dengan lidi atau kayu.
3. Gula kapas siap dikonsumsi

Peluang Usana Es Cream

Peluang Usaha Es Krim (Soft Ice Cream)
usaha dan bisnis es krim
Tidak bisa dipungkiri, es krim disukai oleh semua kalangan. Dari anak kecil hingga dewasa, dari anak sekolah hingga mahasiswa. Hal ini karena es krim bisa diolah menjadi aneka rasa dan penyajian.
Salah satu jenis es krim yang menarik peluang usaha nya adalah es krim soft. Es krim soft, seprti namanya adalah jenis es krim yang teksturnya lembut. Es krim ini biasanya disajikan dalam cone kerupuk. es krim ini biasanya disajikan di restoran cepat saji, di mall, maupun di cafe dan warung-warung
Peluang usaha ini menarik di Indonesia karena beberapa alasan sebagai berikut :
1. Orang Indonesia "Suka Makan"
Di saat krisis melanda, bisnis makanan menjadi salah satu bisnis tahan krisis. Hal menjadi bukti, bahwa orang Indonesia benar-benar suka makan. Atau boleh jadi kalau stress banyak yang melampiaskan dengan makan (he.. he..). Nah, es krim bisa menjasi salah satu alternatif makanan pendamping dari bisnis makanan yang Anda jalankan
2. Iklim Indonesia yang "panas"
Pemanasan global berdampak sangat besar pada peningkatan suhu di hampir seluruh Indonesia. Kota-kota yang dulu terkenal dingin dan sejuk, kini tidak lagi seperti itu. Gedung-gedung bermunculan, pohon-pohon berkurang, menambah semakin panas saja linkungan kita.
Kondisi ini memberikan peluang bisnis es krim semakin tumbuh di Indonesia
3. Memulai Usaha Es Krim Sangat Mudah
Untuk memulai usaha es krim juga sangat mudah. Anda hanya bermodal mesin es krim siap pakai. Kemudian menyiapkan tenaga kerja untuk counter Anda. Itu saja....Untuk mesin es krim Anda bisa mendapatkannya di Maksindo, KLIK DISINI
Jika Anda saat ini sudah mempunya warung makanan (restoran) maka ini lebih mudah lagi bukan ? Anda tinggal menambah menu es krim ini pada daftar menu Anda dan menawarkannya pada pengunjung
4. Semua kalangan suka es krim
Es krim tidak hanya disukai anak-anak, tapi juga oleh orang dewasa. Terlebih es krim bisa disajikan dengan berbagai rasa dan bahan tambahan untuk menarik perhatian konsumen
 Cara Membuat Es Krim Soft
cara membuat es krim
1. Siapkan bahan es krim. Bahan es krim bisa membuat sendiri atau dengan membeli bubuk es krim siap pakai. Jika ingin membuat sendiri bahan es krim, Anda bisa menggunakan susu sebagai bahan dasar. Susu bisa dicampur pewarna dan perasa jika menghendaki
2. Jika menggunakan bubuk, aduk bubuk dengan air menggunakan mixer hingga tercampur rata
3. Masukkan bahan ke mesin es krim, dan tunggu sekitar 15-20 menit. Jika sudah selesai, es krim siap disajikan
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More